Tradisi Ruwahan, Adat Budaya yang masih di pegang teguh oleh masyarakat Gunungkidul

Ruwahan




(Rekreasi Murah), Salam para pecinta rekreasi murah, saat ini saya masih berada di daerah Gunungkidul, salah satu kabupaten yang ada di kota Yogyakarta, saya selalu bilang berbicara tentang Gunungkidul tidak akan ada habisnya, selain tempat wisata yang menjadi unggulan kabupaten Gunungkidul ternyata masyaratnya juga masih memegang teguh adat budaya yang sudah ada sejak jakan nenek moyang.

Hari ini sabtu 19 Maret 2022 di adakan salah satu tradisi yang setiap tahun di lakukan sebelum bulan puasa, Ruwahan namanya, Ruwahan berasal dari kata " ruwah " Nama jawa untuk bulan ke delapan kalender Islam sya'ban tetapi masih berasal dari bahasa arab  " ruh " ( arwah ) yang berarti jiwa atau ruh. Tetapi di lihat dari penamaanya, orang jawa menandai bulan Sya'ban sebagai waktu yang di peruntukan untuk melakukan ritual khusus untuk mengingat kematian.

Ruwahan

Tradisi ruwahan juga merupakan sebuah tradisi dari wujud rasa syukur keoada Allah SWT, yang di laksanakan pada bulan ruwah, Tepatnya pada tanggal 10 - 20 hijriyah. Serta ungkapan rasa suka cita memasuki ibadah puasa pada bulan ramadhan.

Ada beberapa rangkaian acara untuk melaksanakan tradisi ruwahan ini. Seperti nisfu sya'ban, bersih desa, slametan, kenduren, ziarah kubur, dan biasa akan di akhiri dengan acara padusan pada akhir bulan sya'ban.

Dan pada acara tahun ini, tepat hari ini  setelah adzan dzuhur masyarakat dusun Ngelorejo, Gari, Wonosari berbondong-bondong menuju balai dusun untuk melakukan slametan. Biasanya masyarakat akan membawa makanan, nasi beserta lauk pauk yang di tempatkan pada sebuah tempat yang bernama tambir ( sebuah nampan bulat yang terbuat dari bambu ) dan di bawa ke balai dusun untuk di doakan. 

Ruwahan


 



home


Posting Komentar

0 Komentar