Sultan Agung Hanyokrokusumo

Sultan agung hanyokrokusumo




(Rekreasi Murah)Imogiri, 04 oktober 2022 masih di daerah imogiri nih para pecinta rekreasi murah, melanjutkan perjalanan kita kemarin bersama temen temen wongso giring. Dan alhamdulillah dengan bertemunya kita dengan temen temen yang dari jogja saya pribadi bisa belajar banyak tentang mataram islam. Dan kali ini yang akan kita bahas adalah Sultan Agung hanyokrokusuma. Ya siapa yang tidak mengenal dengan raja mataram islam yang satu ini. Nah kebetulan saya bertemu dengan mas Taufik, beliau secara gamblang menceritakan siapa sebenernya Sultan Agung.

Sedikit sejarah tentang Eyang Sultan Agung, lahir dengann nama RM Jatmiko/RM Rangsang, gelar pertama Panembahan Agung, terus diganti Susuhunan Agung, akhirnya dapat gelar dari Sultan Murad IV yaitu "  Sultan Agung " beliau remaja dititipkan ke kyai Jejer di jejeran.didalam pengawasan pamanya KPH Puruboyo, karena beliau ketika itu sudah terindikasi mau dihabisi, dianggap ancaman oleh permaisuri (ibu dari  RM Wuryah/RM Martopuro), yg merasa mempunyai hak atas tahta, karena RM Jatmiko putro selir setelah Prabu Hanyokrowati/RM Jolang mangkat, dipanggilah RM Rangsang balik ke Kotagede.

Di sini terjadi perdebatan hebat siapa lebih berhak untuk tahta tersebut, akhirnya KPH Puruboyo yg mengambil keputusan. RM Martopuro tetap berhak naik tahta, walaupun cuma sehari. Dan di turunkan kembali krn ( maaf  )tdk cakap/ada cacat mental (menurut tulisan sejarah )  oleh karena itulah KPH Puruboyo lalu memerintahkan utusan memanggil RM Rangsang di jejeran. Di sinilah terjadi perdebatan, diantaranya melibatkan para senopati mataram(putra2 eyang Panembahan Senopati ), seperti Pangeran Juminah, pringgoloyo, Teposono dll,

Sultan agung hanyokrokusumo



Tapi Pangeran Puruboyo ngejekki (nempati) dhampar tersebut sembari berkata "Sopo sing ora sarujuk karo opo sing ndhak putusno,mungsuh e aku Puruboyo! majuo mrene sopo sing ora sarujuk, aku makili jejere senopati metaram lan kadang enomku Jolang, lan sopo wani ndemok seko rambut tekan sikil Rangsang,mungshuh e aku, aku gur ndelehke opo sing kudu didelehke." ( siapa saja yang tidak setuju sama yang telah aku putuskan, musuhnya aku puruboyo,  maju sini siapa yang tidak setuju, saya mewakili jejere senopati mataram dan saudara mudaku Jolang, dan siapa yang berani megang dari rambut sampai kaki Rangsang, musuhnya aku, aku hanya menaruh apa yang harus aku taruh ) dan dengan kejadian itu semua senopati terdiam. Singkat cerita akhirnya naiklah tahta RM Rangsang, dan RM Rangsang itu sendiri yg mewisuda Pamannya menjadi Panembahan dari KPH Puruboyo.

Demikian tadi sedikit cerita dari mas Taufik tentang eyang Sultan Agung, Hanyokrokusumo, beruntung sekali saya bisa mengenal beliau. Karena daribeliau saya bisa belajar banyak tentang sejarah. Terutama mataram islam. Dari sini saya teringat kutipan kata dari  Imam Syafei yang berbunyi " Belajarlah sejarah, sebelum sejarah mengajarimu kembali "



home


Posting Komentar

0 Komentar