Candi Dengok, candi peninggalan umat Hindu yang terbengkalai dan tak terurus

Candi dengok




(Rekreasi Murah), Desa Dengok Lor, kelurahan Pacarejo, Kapanewon Semanu, saat ini langkah kaki saya tertuju di sebuah desa yang menurut cerita terdapat sebuah candi, berbekal dari info yang saya dapat saya langsung menuju ke tempat tersebut, dan sampailah saya di sebuah tempat yang menurut cerita masyarakat sekitar adalah sebuah reruntuhan candi, candi Dengok begitu mereka menyebutkan, candi dengok termasuk candi hindu kuno, kenapa di sebut candi hindu para pecinta rekreasi murah? Salah satu ciri candi hindu kuno adalah situs candi ini memiliki sebuah lingga yang melambangkan dewa kesuburan bagi umat hindu. Sayang candi ini tak terawat.

Dari informasi masyarakat yang ada di sekitaran candi saya di arah kan untuk menemui seseorang yang pertama kali menemukan reruntuhan candi ini, Bapak Sumono nama yang di sebutkan oleh salah seorang warga yang tidak mau di sebutkan namanya, langsung aja saya menuju ke rumah bapak Sumono, dan beruntung banget beliau sedang berada di rumah.

Tanpa pikir panjang lagi saya langsung berkenalan dengan beliau, di era PKI tahun 1965 an, candi masih terselubung semak belukar dan tidak di ketahui oleh satu orang pun bahwa ini merupakan reruntuhan sebuah candi, sampai Sumono dan orang tuanya membabat tempat ini, pada waktu itu, banyak warga yang tersangkut PKI dan sebagian dari mereka menjadikan tempat ini untuk menepi dan meminta perlindungan kepada Gusti agar tidak tertangkap pemerintah, semenjak menemukan candi inilah Sumono selalu merawatnya.

Candi dengok

Melihat keadaan candi, memanglah benar candi ini tidak terawat dan terbengkalai, candi ini tinggalah puing puing dan batuan candinya pun berserakan, tidak ada pagar pembatas karena memang sangatlah sulit untuk memugar candi, satu-satunya yang di anggap pagar adalah sebuah pohon besar tang tumbuh di tengah candi yang di anggap kramat. " Dahulu sewaktu saya membersihkan candi saya menemukan beberapa bilah keris dan juga besi - besi tua lainya yang salah satunya saya serahkan kepada Sri Sultan Hamengkubuwono IX, yaitu keris berjenis nogososro sabuk inten" jelas pak Sumono.

Bahkan dari pihak kraton pun ingin memberikan sebuah tanda jasa namun pak sumono enggan untuk menerimanya, ia beranggapan bahwa benda - benda bersejarah adalah hak kraton. Namun hadiah sebuah tongkat komando yang di tawarkan akhirnya dia terima sebagai kenang - kenangan. Setelah sekian lama dia merawat candi hindu ini, dia kaget setelah di datangi seorang petugas yang menyatakan dirinya di utus untuk menjaga tempat itu oleh sebuah instansi pemerintah. Sumono pun di himbau untuk tidak merawat tempat itu lagi karena sudah di gantikan.

Namun sayang setelah pak sumono tidak merawat candi ini, keadaan candi malah justru semakin terbengkalai dan tidak terawat, keadaan candi sangat kotor daun-daun berserakan dimana-mana, dan lumut-lumut tumbuh di permukaan batuan candi. Meski begitu ia tidak akan diam saja, jika dirinya memang di butuhkan untuk merawat candi itu, ia sanggup untuk merawatnya kembali.

Sungguh sangat di sayangkan sekali ya para pecinta rekreasi murah, sebuah situs peninggalan yang tak ternilai harganya di biarkan tak terawat. 

Candi dengok





home


Posting Komentar

0 Komentar